Pemerintah Paris Tes Paparan Timbal Pengaruh Kebakaran Notre-Dame

Pemerintah Paris Tes Paparan Timbal Efek Kebakaran Notre-DameRenovasi Notre-Dame (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes.)

Paris -Pemerintah Kota Paris, Prancis, melaksanakan pengetesan kadar paparan timbal akhir efek kebakaran Katedral Notre-Dame yang terjadi pada April lalu. Menurut pemerintah, tak ada ancaman timbal berdasar hasil pengetesan pada radius 500 meter.

"Semua tes yang kami lakukan dalam radius 500 meter di sekitar Notre-Dame negatif, artinya tidak ada bahaya," kata Wakil Wali Kota Emmanuel Gregoire kepada televisi LCI sebagaimana dilansir dari AFP, Rabu (7/8/2019).

Ratusan ton timah di atap dan menara meleleh selama kebakaran 15 April yang hampir menghancurkan bangunan itu. Kebakaran itu disebut melepaskan partikel timah yang kemudian menetap di jalanan dan bangunan di sekitarnya.

Pekerjaan di monumen itu dilarang pada 25 Juli sehabis pihak berwenang menemukan bahwa langkah-langkah anti-kontaminasi tidak cukup untuk menjaga timah dari penyebaran dan itu hanya dibutuhkan untuk melanjutkan ahad berikutnya.



Pada Senin malam, pihak kota mengumumkan hasil tes gres di sekolah dan pusat penitipan anak di tempat terdekat. Mereka menyampaikan kandungan timbal rata-rata kurang dari 70 mikrogram per meter persegi.

Pejabat kesehatan Prancis menyarankan tes darah untuk orang-orang yang terpapar lebih dari 70 mikrogram - tingkat yang telah jauh melampaui di pusat kota Paris semenjak bencana.

Tetapi pihak kota itu juga mengungkapkan beberapa sekolah dan tempat penitipan anak di luar batas 500 meter masih menyampaikan interpretasi terisolasi lebih dari 1.000 mikrogram di taman bermain atau jendela.

Gregoire menyampaikan situs-situs itu akan dibersihkan dengan keras sebelum tahun pemikiran dimulai kembali pada bulan September dan akan menyambut bawah umur kembali hanya jikalau disetujui oleh tubuh kesehatan regional ARS.

"Kota ini tidak akan mengambil risiko apa pun," katanya.

Tetapi beliau menolak saran oleh beberapa penghuni dan asosiasi orang bau tanah untuk menyelubungi seluruh situs gereja dengan pelindung yang berisi partikel-partikel. Penutupan itu merupakan sebuah sistem yang sering dipakai saat mengeluarkan asbes.

"Dari sudut pandang teknis dan finansial, langkah ibarat itu akan menjadi keputusan yang sangat rumit untuk dilakukan," kata Gregoire.

Pemerintah sendiri awalnya menyampaikan tak ada risiko keracunan timbal usai kebakaran Notre-Dame. Namun, pada 25 Juli kemudian pemerintah memutuskan menutup dua sekolah sehabis ada temuan soal tingkat timah yang mengkhawatirkan.

Hal itu pun mendorong somasi dari kelompok lingkungan yang menuduh pemerintah gagal menahan kontaminasi dengan cepat. Sementara yang lain menuduh pemerintah kota gagal memberi tahu publik wacana hasil tes.



Pada 5 Juni, tes menyampaikan pembacaan timah sampai 7.500 mikrogram per meter persegi di jalan-jalan sampai satu kilometer jauhnya dari Notre-Dame, berdasarkan peta hasil ARS yang diterbitkan oleh surat kabar Le Parisien.

Tingkat sampai 900.000 mikrogram ditemukan di alun-alun sempurna di depan katedral pada hari-hari sehabis kebakaran dan tempat ini tetap tertutup untuk umum semenjak itu.

Sejauh ini ada 82 bawah umur atau perempuan hamil yang tinggal di erat Notre-Dame disebut telah menjalani tes darah. Hasilnya, ada 10 orang yang disebut menyampaikan kadar timbal 25 sampai 49 mikrogram per liter. Otoritas kesehatan Prancis pun mendesak pemantauan.

Satu anak disebut mempunyai lebih dari 50 mikrogram yang menyampaikan keracunan timbal meskipun para pejabat kemudian menemukan sumber paparan yang lebih mungkin yaitu kepingan balkon di apartemen keluarganya berisi timah.

Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa 'tidak ada konsentrasi timbal pada darah yang diketahui aman' dengan menyampaikan jumlah jejak yang bahkan mungkin dikaitkan dengan 'penurunan kecerdasan pada anak-anak, kesulitan perilaku, dan persoalan belajar'. Anak-anak disebut lebih rentan alasannya yakni mereka lebih cenderung menyentuh benda-benda yang tercemar dan kemudian memasukkan jari-jari mereka ke verbal mereka.

Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel